Roma 14:1-12
"Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia
berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia
akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri." Roma 14:4
Kita harus tahu bahwa kita tidak memiliki kuasa untuk menghakimi, karena
apa yang kita pandang baik dan benar menurut ukuran kita belum tentu
demikian; hanya Tuhan yang memiliki dan tahu akan kebenaran dan
keadilan itu. Itulah sebabnya firmanNya berkata, "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.' Dan lagi: 'Tuhan akan menghakimi umat-Nya.'" (Ibrani 10:30).
Inilah yang seringkali menjadi masalah terbesar mengapa gereja
tidak dapat bertumbuh, tidak dapat maju, menjadi terpecah, karena mereka
saling menghakimi. Banyak orang tidak mau datang ke gereja tertentu
karena mereka mendengar bahwa hamba Tuhan di gereja tersebut saling
menjatuhkan satu sama lain, yang satu merasa diri lebih hebat dan lebih
diurapi dari yang lain. Keadaan semacam ini pun sudah terjadi di zaman
Tuhan Yesus. Murid-murid Tuhan Yesus sendiri bertanya kepada Tuhan
siapa di antara mereka yang paling besar. Dengan tegas Tuhan Yesus
menjawab siapa yang ingin menjadi yang terbesar haruslah menjadi pelayan
bagi yang lainnya. Jadi, tidak ada gereja yang dapat berkata bahwa
gerejanyalah yang the best, paling diberkati dan sebagainya.
Kita harus menyadari bahwa saling menghakimi itu adalah strategi
Iblis untuk menghancurkan kehidupan orang percaya dan gereja Tuhan.
Saling menghakimi selalu membawa akibat atau dampak yang buruk: 1.
Menyebabkan perpecahan. Saling menghakimi itu berasal dari si Iblis
dengan tujuan memecahbelah umat Tuhan. Oleh karena itu kita harus
berhati-hati, tidak boleh lagi saling menghakimi supaya tidak terjadi
perpecahan di antara umat Tuhan. 2. Membuat orang lain sakit
hati dan menjadi pahit. Siapa pun dari kita pasti tidak suka dihakimi
oleh orang lain. Alangkah baiknya jika ada seseorang melakukan
kesalahan ditegur dengan cara yang tepat, perkataan yang tepat dan waktu
yang tepat pula, karena menghakimi itu berbeda dengan menegur. Ketika
kita menghakimi seseorang berarti kita menyatakan bahwa orang tersebut
bersalah. Itu hanya akan menimbulkan sakit hati dan membuat orang itu
dipermalukan dan kian terpuruk.
Menghakimi orang lain adalah strategi Iblis menghancurkan kehidupan orang percaya!
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...