Roma 14:1-12
"Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah
engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta
pengadilan Allah." Roma 14:10
Sampai saat ini masih sering terjadi saling menghakimi di antara
anak-anak Tuhan. Kita begitu mudahnya melihat dosa, kelemahan dan
kekurangan orang lain. Ketika ada saudara seiman yang jatuh dalam dosa
kita langsung mencemooh dan sesegera mungkin menyebarkan 'kabar
hangat' ini ke orang lain. Ketika ada saudara yang mengalami
pergumulan berat dan sakit tak kunjung sembuh kita langsung berkata,
"Wah... dia terlalu banyak dosanya, makanya Tuhan menimpakan masalah
berat padanya." Ada peribahasa yang mengatakan bahwa tak ada gading
yang tak retak. Setiap orang itu tidak pernah luput dari kesalahan.
Tak ada manusia yang sempurna! Bahkan hamba Tuhan atau pendeta pun tak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu "...janganlah
kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan
ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!" (Roma 14:13).
Di dalam Alkitab banyak sekali ayat yang mengingakan kita untuk
tidak mudah menghakimi orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa menghakimi
orang lain adalah dosa di hadapan Tuhan. Melalui renungan ini kita
disadarkan agar tidak mudah duduk sebagai hakim terhadap saudara yang
lain. Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa "Hanya ada satu
Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan
membinaasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi
sesamamu manusia?" (Yakobus 4:12).
Jika saat ini kita masih merasa sebagai orang yang paling benar dan
menempatkan orang lain selalu menjadi terdakwa, segeralah bertobat
sebelum semuanya terlambat, sebab "...dengan penghakiman yang kamu
pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2). Jika ada
saudara kita yang lemah dan jatuh justru adalah kesempatan bagi kita
untuk menunjukkan kasih dengan menolong dan menguatkan, sehingga dia
segera bangkit dan dipulihkan. Jangan menjadi hakim dan maah
menjatuhkan vonis.
Sebagai anak-anak Tuhan mari saling melengkapi, menjaga, mendukung, menopang dan menguatkan satu sama lain!
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...