-=Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Kisah Para Rasul 4:12=-

5 Top Up

Air Hidup Keuangan Keluarga PasangIklanoketrik Firman Hari ini Keselamatan

Minggu, 22 April 2012

DOSA ADALAH PEMBINASA HIDUP MANUSIA


 Hosea 14:2-10


"Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu."  Hosea 14:2

Akhir-akhir ini cuaca yang sangat ekstrem melanda negeri kita.  Hujan begitu lebatnya sehingga terjadi banjir di mana-mana disertai angin yang sangat kencang, sehingga pohon-pohon banyak yang tumbang seperti terjadi di Jakarta dan daerah-daerah lainnya.  Padahal pohon-pohon besar itu secara kasat mata kelihatan kuat dan kokoh berdiri;  bertahun-tahun diterpa panas terik, hujan lebat dan angin, sepertinya ia berdiri teguh dan tak tergoyahkan.  Tetapi suatu ketika ada hujan turun semalam-malaman dan angin bertiup sangat kencang, pohon besar itu pun langsung roboh.  Ternyata setelah diselidiki, mulai dari bagian akar hingga setengah dari tinggi pohon itu telah rapuh oleh gigitan rayap.  Seperti itulah dosa bekerja dalam diri seseorang!  Seperti rayap yang bekerja secara perlahan tapi pasti;  dosa bekerja tak terlihat oleh mata jasmani tapi pada saatnya ia akan menghancurkan hidup manusia.

     Pada zaman nabi Hosea bangsa Israel hidup dalam ketidaktaatan.  Mereka secara bebas melakukan perbuatan-perbuatan dosa dan hidup menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan firman Tuhan:  terlibat dalam penyembahan berhala, penipuan, perzinahan dan sebagainya.  Tuhan memakai Hosea untuk menegur mereka dengan keras.  "Aku membinasakan engkau, hai Israel, siapakah yang dapat menolong engkau?"  (Hosea 13:9).  Meski mendapat peringatan mereka tetap tidak bergeming.  Seringkali kia tidak menyadari betapa dosa membawa akibat yang sangat mengerikan,  "Sebab upah dosa ialah maut;"  (Roma 6:23).  Dosa benar-benar menjadi pembinasa yang keji bagi manusia dalam segala hal.

     Seseorang yang hidup dalam dosa pasti tidak akan mengalami kebahagiaan dalam hidupnya.  Tertulis,  "'Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.  Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,' firman Allahku."  (Yesaya 57:20-21).  Oleh karena iu firman Tuhan tidak pernah berhenti mengingakan agar kita stop berbuat dosa selagi masih ada waktu dan kesempatan untuk hidup dalam pertobaan.

Dosa hanya membawa seseorang kepada ketidakbahagiaan, kehancuran dan kebinasaan!

Sabtu, 21 April 2012

I AM WHO I AM



3:7 Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. 
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. 
3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. 
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” 
3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” 
3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” 
3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?” 
3:14 Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.” – Keluaran 3 :7-14
Kekristenan bukan sekedar agama. Inti dari semua agama ada 2 yaitu rule dan ritual/rutinitas. Sedangkan inti Kekristenan adalah relationship. Hubungan dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan diri sendiri. Berbicara mengenai hubungan berarti berbicara mengenai pengenalan. Dalam alkitab, mengetahui Allah berarti mengenal dan mengalami Tuhan. Kekristenan kita harus berdasarkan pengenalan pribadi kita dengan Tuhan. Untuk mengenal, kita perlu mengalami perjumpaan dengan Tuhan seperti Musa yang mengalami perjumpaan dengan Allah.
Pada perjumpaan itu, Allah memberi tahu namaNya yaitu, AKU ADALAH AKU ( I AM WHO I AM). Bagi orang Israel, nama memiliki arti yang penting dan menunjukkan jati diri orang tersebut. Oleh sebab itu, Tuhan sering mengganti nama orang karena nama menunjukkan gambaran orang tersebut. Karena nama itu penting maka Tuhan menyatakan namaNya kepada Musa.
Pengenalan akan Allah membuat kita :
1. Kita semakin mengasihi Dia
Seperti kata pepatahtak kenal maka tak sayang begitu juga dengan hubungan kita dengan Tuhan. Semakin kita mengenalNya, semakin kita mengasihi Dia.
2. Kepercayaan kita kepada Dia semakin bertambah
Anda tidak mungkin percaya kepada orang yang anda baru kenal bukan? Anda akan percaya kepada orang yang sudah lama anda kenal. Semakin kita mengenal Dia maka kepercayaan dan iman kita kepadanya semakin besar.
3. Membuat kita semakin kuat
Alkitab mengatakan bahwa orang yang mengenal Allahnya menjadi kuat.
Tuhan Allah menyatakan namanya kepada Musa yaitu AKU ADALAH AKU. Apa arti dari nama ini? Siapakah Allah ini? Dia adalah Allah nya Abraham, Allah nya Ishak dan Allah nya Yakub. Orang Israel sangat menghargai leluhur. Oleh sebab itu, Jika Allah adalah Allah nenek moyang mereka, berarti Dia bukan Allah yang jauh. Dia juga bukan Allah yang abstrak karena dengan jelas bahwa Dia adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Dengan menyatakan bahwa Dia adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Dia menyatakan bahwa Dia bergaul karib dengan orang-orang yang dikasihiNya. Dia adalah Allah yang dekat, bergaul akrab dengan orang-orang yang dikasihiNya dan Dia tidak abstrak.
Alkitab berkata Dia lebih dekat dari pakaian karena Dia ada di dalam hati kita. HadiratNya tidak di luar tetapi dalam hati kita. Dia bukan Allah yang jauh dan Dia rindu bergaul dengan kita, berkomunikasi dengan kita dan memiliki fellowshipdengan kita. Dia masih mau berbicara kepada kita.  Ada banyak cara Tuhan berbicara kepada kita. Kepada beberapa orang, Tuhan berbicara lewat hati nurani mereka. Oleh sebab itu, jagalah hati nurani agar tetap murni dan tulus (1 Petrus 3 :16). Roh Kudus berbicara kepada hati kita. Ketika Tuhan berbicara, maka pasti akan ditepati. Tuhan selalu mendengar apa yang dikatakan oleh diri kita bahkan di dalam hati. Oleh sebab itu, hati-hati dengan perkataanmu.
Tuhan juga berbicara lewat Firman-Nya. Kadang Tuhan menunjukkan sebuah ayat dan menjadi rhema dalam hidup kita, dalam pergumulan kita. Oleh sebab itu, milikilah kepekaan dan telinga yang tajam kepada suara Tuhan.  Tuhan juga berbicara lewat khotbah yang kita dengar. Sampai sekarang Tuhan menuntun kita. Jika kita mendengar suaraNya, hidup kita akan berhasil.
Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. - Keluaran 3:7 menjelaskan bahwa Tuhan kita adalah Allah yang peduli dengan umatNya, peduli dengan hidup kita, masalah kita. Dia mengasihi kita , mendengar doa yang kita ucapkan dan terlibat aktif dalam hidup kita. Salah satu contohnya adalah Yesus menjadi manusia agar dapat merasakan apa yang kita rasakan. Dia pernah merasakan dihina, ditolak, kelaparan, ditinggalkan dan lainnya. Namun ingat, Dia bukan Allah yang hanya bersimpati, tetapi Dia juga memberi jalan.
103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
103:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.- 
Mazmur 103 : 8-13.
Tuhan adalah penyayang dan murah hati (merciful). Kemurahan ( mercy) artinya kita tidak mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan. Seharusnya kita mendapatkan hukuman, dikutuk, mati dan disalib karena dosa kita. Tetapi karena kemuarahan Tuhan, kita tidak mengalami hal-hal tersebut malah melainkan kita memiliki masa depan yang cerah, hidup dan keselamatan. Dia juga Allah yang penuh anugerah ( grace). Anugerah ( grace) artinya kita mendapatkan sesuatu yang tidak layak kita dapatkan. Karena kasih karunia Tuhan, kita memperoleh berkat, masa depan cerah bahkan keselamatan. Upah adalah sesuatu yang layak kita dapatkan. Namun Tuhan tidak memberikan upah kepada kita, melainkan kasih karunia. Allah juga adalah Allah yang panjang sabar ( not easily get anger).
AKU ADALAH AKU ( I AM WHO I AM) adalah kalimat present tense yang menunjukkan sebuah fakta, sebuah kejadian yang berlangsung seterusnya. I AM WHO I AM menunjukkan bahwa Dia adalah Allah masa kini bukan masa lalu. Dia adalah Allah yang tidak pernah berubah dulu , sekarang dan selamanya. Dia tetap sama. KuasaNya, kekuatanNya dan kasihNya tetap sama bahkan sampai selama-lamanya.

-Pdt. Agus Lutan-
Images taken from :
http://gracerestonly.blogspot.com
http://www.free-stories.net

Minggu, 08 April 2012

YESUS TELAH BANGKIT: Kebenaran Berita Injil!


Yohanes 20:1-10 


"Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati."  Yohanes 20:9

Hari ini ada sukacita besar!  Yesus Kristus telah bangikit di hari yang ke-3:  kuburNya kosong!  Kebangkitan Kristus berarti kemenangan iman Kristen;  dan ini merupakan penggenapan dari nubuat mengenai Mesias yang tertulis dalam Mazmur 16:10:  "...Engkau tidak menyerahan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan."

     Apabila Yesus Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah iman percaya kita dan kita pun masih hidup di dalam dosa.  Jika Kristus tidak dibangkitkan, Injil hanyalah sebagai buku cerita fiksi belaka dan percuma Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia ini.  Namun dengan kebangkitan Kristus di hari yang ketiga ini berita Injil adalah ya dan amin, itulah sebabkan Injil harus diberitakan.  Itulah sebabnya Tuhan Yesus memberi perintah kepada murid-muridNya dan juga kita,  "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk.  Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum."  (Markus 16:15-16).  Jika Kristus tidak dibangkitkan, kelahiranNya dan kematianNya juga akan menjadi percuma dan sia-sia sehingga salib hanya akan menjadi akhir tragis dari kehidupan Yesus Kristus di bumi.

     Kebangkitan Kristus telah memberikan kepastian bahwa di balik kematian ada kehidupan.  Hal ini juga ditegaskan Tuhan Yesus sendiri,  "Akulah kebangkitan dan hidup;  barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,"  (Yohanes 11:25).  Jadi dengan kebangkitan Kristus ada jaminan pasti bahwa kita yang percaya juga akan dibangkitkan dari kematian dan beroleh kehidupan kekal.  Oleh karena itu Rasul Paulus menasihatkan,  "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!  Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58).  Namun sampai saat ini masih ada orang Kristen yang begitu mudahnya menjual imannya demi jabatan, harta, popularitas, dan juga pasangan hidup;  keselamtan ia tukarkan dengan kemewahan dunia ini.

Kebangkitan Yesus Kristus adalah bukti bahwa Dia adalah Tuhan dan bukti bahwa Injil Kristus adalah kebenaran sejati!

Sabtu, 07 April 2012

YESUS KRISTUS SUDAH MENYELESAIKAN!


 Yohanes 19:28-42


"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: 'Sudah selesai.' Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya."  Yohanes 19:30

Pernyataan Yesus sudah selesai menunjukkan bahwa bagi Yesus salib bukan hanya sekedar penderitaan atau aniaya bagiNya, tetapi salib adalah sebuah tugas dan misi yang harus Ia emban dari Bapa.  Karena salib itu merupakan tugas yang tidak mudah, Yesus pun sujud dan berdoa,  "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  (Matius 26:39).

     Ungkapan sudah selesai juga ungkapan bahwa Yesus telah menyelesaikannya dan taat sampai akhir seperti yang juga disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi,  "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."  (Filipi 2:8).  Ketika Yesus disalibkan, Ia ditinggalkan oleh murid-muridNya.  Mereka kecewa karena Yesus tidak menyatakan diri sebagai raja, malah disalibkan.  Itulah sebabnya orang-orang Yahudi sampai hari ini tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.

     Karena dosa, seharusnya kita yang menanggung hukuman, tapi kini telah diselesaikan oleh Kristus;  dan segala harga yang seharusnya kita bayar telah dilunasi olehNya.  Alkitab menyatakan,  "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:  Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu."  (1 Korintus 6:20).  Kita tahu harga dosa adalah maut dan penghukuman kekal.  Tetapi dalam Yesus Kristus telah diubah segala kutuk menjadi berkat;  dimerdekakan dari dosa menjadi hamba kebenaran!

     Bagaimana respons kita terhadap pengorbanan Kristus ini?  Dikatakan,  "Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu."  Keselamatan adalah anugerah terbesar dalam hidup kita, karena itu jangan pernah sia-siakan.  Jangan lagi kita hidup dalam dosa, melainkan mari kita hidup sebagai  'manusia baru'.  Dan selagi masih ada kesempatan mari kita gunakan untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan memberi yang terbaik bagi Dia!

Ingatlah bahwa tidak ada satu pun orang yang tidak di dalam Yesus Kristus yang bisa lolos dari kebinasaan kekal, karena itu jangan sia-siakan keselamatan yang sudah kita terima ini;  mari kita kerjakan keselamatan ini dengan takut dan gentar pula!

Jumat, 06 April 2012

KEMATIAN KRISTUS: Kita Diselamatkan dari Dosa!


Yohanes 19:16b-27


"Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah."  Yohanes 19:18

Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.  Sudah menjadi hal yang umum bila acara yang berhubungan dengan kematian bukanlah sesuatu yang menyenangkan, sebab di mana ada kematian di situ juga ada air mata.

     Peristiwa kematian selalu diiringi dengan kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam.  Namun bagi orang percaya, kematian Yesus Kristus justru adalah peristiwa yang besar dan harus disyukuri, karena di dalam kematian Yesus Kristus ada pengampunan dosa, kita dibebaskan dari kutuk, ada masa depan dan memiliki pengharapan.  Tertulis:  "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."  (Amsa 23:18).  Kematian Yesus Kristus yang berarti sorga bukan hanya angan-angan, tetapi menjadi bagian yang pasi bagi anak-anak Tuhan.  Kematian Yesus Krisus berarti pula jaminan bagi kita untuk mengalami berkat yang berkelimpahan.  Hal ini dinyatakan dalam Efesus 1:3:  "Terpujiah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."

     Di atas Golgota sepertinya Yesus Kristus mengalami kegagalan dan kehancuran.  Mungkin pada saat itu Iblis tertawa, tetapi justru di situlah kedaulatan Allah dinyatakan dan kemenangan diraih!  Memang, bagi dunia salib adalah kebodohan, tapi bagi kita salib adalah bukti kasih Allah yang menyelamatkan karena melalui kematian Yesus Kristus kita diselamatkan.  Maut tidak berkuasa lagi!  Jadi kekristenan tidak dapat dipisahkan dari 'salib'.  Hanya melalui iman percaya kita kepada Yesus Kristus, tanpa dikarenakan apa yang telah kita lakukan, keselamatan itu kita terima dengan cuma-cuma seperti tertulis:  "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."  (Roma 3:23-24).  Sebagai orang-orang berdosa kita tidak sanggup membebaskan diri dari kutuk dosa, dan hanya melalui penumpahan darah Kristus di atas kayu salib inilah dosa-dosa kita ditebus.

Tanpa kematian Yesus Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi umat manusia di muka bumi ini!

Kamis, 05 April 2012

JANGAN TERPENGARUH ORANG FASIK!


 Roma 2:1-16


"tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman."  Roma 2:8

Pembacaan firman Tuhan hari ini jelas menyatakan bahwa Tuhan  "...akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,"  (ayat 6).  Pasti kepada orang yang hidup dalam kebenaran akan diberikan kehidupan kekal;  sebaliknya bagi yang tetap hidup dalam kelaliman akan beroleh murka dari Tuhan, artinya penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang berbuat jahat.  Tetapi seringkali yang kita lihat adalah orang jahat tetap mujur dan sepertinya hidup dalam kebahagiaan.  Ini adalah penglihatan secara mata jasmani, namun tidaklah demikian adanya.  Mungkin mereka berlimpah dengan harta, tapi sesungguhnya jiwa mereka kosong, merana dan hatinya tidak tenang.  Hal inilah yang pasti mengganjal di benak setiap orang percaya, bahkan Yeremia pun menanyakannya kepada Tuhan:  "Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia?  Engkau membuat mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga."  (Yeremia 12:1b-2a).

     Bukankah kita juga bersikap demikian:  iri hati dan marah kepada Tuhan?  Mungkin kita juga berkata dalam hati,  "Percuma bersusah payah melayani Tuhan, toh hidupku tidak ada perubahan.  Sudahlah tidak usah terlalu rohani, hidup seperti orang dunia saja."  Stop berpikir demikian!  Karena dengan tegas Alkitab mengatakan bahwa jika kita suam-suam kuku alias tidak dingin dan tidak panas, Tuhan akan memuntahkan kita dari mulutNya.

     Apa pun keadaannya janganlah kita sampai terpengaruh dan terbawa oleh arus dunia ini.  Tuhan menghendaki agar kita tetap setia sampai akhir.  Memang tidak mudah menjadi orang setia, terlebih di akhir zaman ini, di mana banyak sekali ujian dan tantangan yang menghadang hidup orang percaya.  Namun janji Tuhan jelas bahwa Dia akan  "...memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia,"  (Amsal 2:8) dan pada saatnya kita akan melihat bahwa Tuhan akan membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik  (baca Maleakhi 3:18).  Tuhan selalu adil dengan perbuatanNya, Ia pun akan membalaskan setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya!

Tetaplah hidup dalam kebenaran, sebab mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia! 

Rabu, 04 April 2012

DOSA ADALAH PEMBINASA HIDUP MANUSIA


Hosea 14:2-10


"Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu."  Hosea 14:2

Akhir-akhir ini cuaca yang sangat ekstrem melanda negeri kita.  Hujan begitu lebatnya sehingga terjadi banjir di mana-mana disertai angin yang sangat kencang, sehingga pohon-pohon banyak yang tumbang seperti terjadi di Jakarta dan daerah-daerah lainnya.  Padahal pohon-pohon besar itu secara kasat mata kelihatan kuat dan kokoh berdiri;  bertahun-tahun diterpa panas terik, hujan lebat dan angin, sepertinya ia berdiri teguh dan tak tergoyahkan.  Tetapi suatu ketika ada hujan turun semalam-malaman dan angin bertiup sangat kencang, pohon besar itu pun langsung roboh.  Ternyata setelah diselidiki, mulai dari bagian akar hingga setengah dari tinggi pohon itu telah rapuh oleh gigitan rayap.  Seperti itulah dosa bekerja dalam diri seseorang!  Seperti rayap yang bekerja secara perlahan tapi pasti;  dosa bekerja tak terlihat oleh mata jasmani tapi pada saatnya ia akan menghancurkan hidup manusia.

     Pada zaman nabi Hosea bangsa Israel hidup dalam ketidaktaatan.  Mereka secara bebas melakukan perbuatan-perbuatan dosa dan hidup menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan firman Tuhan:  terlibat dalam penyembahan berhala, penipuan, perzinahan dan sebagainya.  Tuhan memakai Hosea untuk menegur mereka dengan keras.  "Aku membinasakan engkau, hai Israel, siapakah yang dapat menolong engkau?"  (Hosea 13:9).  Meski mendapat peringatan mereka tetap tidak bergeming.  Seringkali kia tidak menyadari betapa dosa membawa akibat yang sangat mengerikan,  "Sebab upah dosa ialah maut;"  (Roma 6:23).  Dosa benar-benar menjadi pembinasa yang keji bagi manusia dalam segala hal.

     Seseorang yang hidup dalam dosa pasti tidak akan mengalami kebahagiaan dalam hidupnya.  Tertulis,  "'Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.  Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,' firman Allahku."  (Yesaya 57:20-21).  Oleh karena iu firman Tuhan tidak pernah berhenti mengingakan agar kita stop berbuat dosa selagi masih ada waktu dan kesempatan untuk hidup dalam pertobaan.

Dosa hanya membawa seseorang kepada ketidakbahagiaan, kehancuran dan kebinasaan!

Selasa, 03 April 2012

HIDUP MANUSIA DI TANGAN SANG PENJUNAN


 Yeremia 18:1-17


"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya."  Yeremia 18:4

Belajar tentang suatu hal tidak harus kita dapatkan di sekolah-sekolah formal, namun bisa juga melalui kehidupan di dunia luar:  membaca buku-buku bermutu, belajar dari pengalaman orang lain atau melalui kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar yang kita lihat secara langsung.

     Inilah yang dilakukan nabi Yeremia, di mana ia melakukan pengamatan tentang kerja seorang penjunan atau tukang periuk.  Si nabi pun pergi mengunjungi rumah penjunan tersebut.  Ia melihat tukang periuk mengambil segumpal tanah liat dan membentuknya menjadi bejana.  Dalam proses pembuatan itu tiba-tiba bejana yang hampir dibentuknya retak dan rusak, namun si penjunan tidak langsung membuang bejana yang rusak itu;  dihancurkannya ke dalam tangannya dan dibentuknya kembali menjadi bejana yang lain (ayat nas).  Seorang penjunan pasti memiliki rencana bagi setiap gumpalan tanah liat yang dibentuknya.  Masing-masing tanah liat ia bentuk sesuai dengan sifat dan kualitas tanahnya.  Bukankah ada yang  "...untuk dipakai guna tujuan yang mulai dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?"  (Roma 9:21).

     Begitu juga dengan Tuhan terhadap kita.  Dia memiliki rencana yang agung bagi setiap orang percaya.  RancanganNya selalu baik, bukan rancangan kecelakaan, namun untuk memberikan pada kita hari depan yang penuh harapan (baca Yeremia 29:11).  Tuhan ingin kita menjadi bejana-bejana untuk hormat dan kemuliaan namaNya.  Tuhan tidak menghendaki seorang pun dari kita gagal di tengah jalan, karena itu  "...Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."  (2 Petrus 3:9).  Sebagai Penjunan, Tuhan berkuasa untuk mengubah 'gumpalan tanah liat' yang jelek dan tidak berbentuk sekalipun menjadi bejana yang bagus dan berharga.

     FirmanNya,  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;  sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18).  Kuasa Tuhan itu tak terbatas, Ia dapat melakukan apa saja, dapat mengampuni dan menyelamatkan orang yang berdosa.

Tangan Tuhanlah yang sanggup membentuk hidup kit adari yang rusak menjadi bejanaNya yang berharga!

Senin, 02 April 2012

TANPA PENGUASAAN DIRI, KITA AKAN JATUH (2)


 2 Petrus 1:3-15


"dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,"  2 Petrus 1:6

Setiap orang percaya dituntut untuk bisa menguasai lidah atau ucapannya, karena banyak sekali pelanggaran dan kesalahan dibuat lidah atau ucapan kita.  Bisa dikatakan bahwa salah satu pergumulan terbesar dalam kehidupan orang percaya adalah bagaimana mengekang lidah.  Ini menunjukkan bahwa menguasai lidah bukanlah pekerjaan gampang.

     Seseorang yang dapat menguasai lidahnya bisa diumpamakan seperti kekang pada mulut kuda, dan kemudi pada kapal yang berlayar di tengah angin keras.  Seringkali kita tidak dapat menguasai lidah kita saat kita sedang marah atau tersinggung oleh perkataan orang lain, atau seringkali perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan kotor, kasar dan melukai orang lain.  Tidak sedikit masalah yang terjadi dalam hidup kita bersumber dari ketidakmampuan kita menguasai lidah atau ucapan yang keluar dari mulut kita.

     Melanjutkan poin kemarin, yang tak kalah penting untuk kita perhatikan adalah:  3.  Mata.  Ada tertulis:  "Mata adalah pelita tubuh.  Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;  jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.  Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."  (Matius 6:22-23).  Jika kita tidak bisa menguasai penglihatan kita, kita akan mudah terperosok ke dalam berbagai hawa nafsu kedagingan.  Banyak kasus pemerkosaan terjadi sebagai akibat dari seseorang yang tidak bisa menguasai matanya yang melihat hal-hal yang berbau pornografi.  Juga karena matanya 'silau' melihat kemewahan dunia ini tidak sedikit orang berusaha untuk menimbun kekayaan meski dengan cara yang tidak halal:  curang, korupsi, manipulasi dan sebagainya.  Benar apa yang dikatakan Yakobus bahwa  "...tiap-tiap orang yang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya."  (Yakobus 1:1-14).  Sejauh mana kita dapat menguasai diri?

     Perlu kita perhatikan bahwa penguasaan diri merupakan aspek yang perlu dilatih terus-menerus dan membutuhkan proses, tidak turun dari langit dalam sekejap.  Itula sebabnya kita harus melatih roh kita supaya kuat sehingga kita dapat menaklukkan kedagingan kita dan bisa menguasai diri.

Tidak ada jalan lain selain harus makin mendekatkan diri kepada Tuhan setiap waktu.

Minggu, 01 April 2012

TANPA PENGUASAAN DIRI, KITA AKAN JATUH (1)


Amsal 16:1-33


"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."  Amsal 16:32

Seseorang yang kuat secara fisik, mungkin badannya besar dan berotot, belum tentu juga kuat secara roh dan mampu menguasai dirinya sendiri.  Kita bisa belajar dari kehidupan Simson, di mana Alkitab mencatat bahwa ia sangat kuat, bahkan mampu mengalahkan ribuan orang Filistin dan menguasai sebuah kota.  Tapi Simson tidak berdaya di hadapan Delilah.  Ia tak mampu mengendalikan nafsu kedagingannya sehingga dengan mudahnya ia diperdaya oleh seorang wanita sehingga ia menceritakan rahasia kekuatannya.  Maka akibat tidak dapat menguasai diri Simson harus mengalami nasib yang tragis.  Simson tak dapat disebut sebagai orang yang kuat dalam roh.  Jadi penguasaan diri seseorang itu lebih utama daripada kekuatan fisik karena ini berhubungan dengan karakter.

     Arti penguasaan diri adalah:  dapat mengendalikan diri;  mampu mengontrol diri;  suatu kekuatan dalam diri seseorang untuk menjauhkan diri dari dosa dan tidak menuruti keinginan daging.  Begitu pentingkah penguasaan diri bagi orang percaya?  Ya, sangat penting.  Kita harus dapat menguasai diri dalam hal apa?  1.  Pikiran.  Jika kita tidak dapat menguasai pikiran kita akan berakibat pada tindakan-tindakan yang tidak dapat dikuasai pula.  Jika kita tidak bisa menguasai pikiran kita, pikiran kita pun akan dipenuhi oleh hal-hal yang negatif, yang pastinya akan berdampak pada perbuatan negatif pula.  Oleh karena itu Rasul Paulus berkata,  "...Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,"  (2 Korintus 10:5b).  Kita harus memiliki pikiran Kristus, artinya pikiran yang dipenuhi oleh firman Tuhan.  Jika pikiran kita terus diisi oleh firman Tuhan, segala tindakan dan perbuatan kita akan terarah dan terkontrol.  Daud berkata,  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105).  Memiliki pikiran Kristus berarti juga mencari dan memikirkan  "...perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah."  (Kolose 3:1).

     2.  Lidah atau ucapan.  Dalam Amsal 21:23 dikatakan,  "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."  Maka dari itu kita harus dapat menguasai lidah atau ucapan kita.  Yakobus mengibaratkan lidah kita itu seperti api,  "...betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar."  (Yakobus 3:5b).  (Bersambung)