Ayub 13:1-28
"Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku
pelanggaran dan dosaku itu. Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan
menganggap aku sebagai musuh-Mu?" Ayub 13:23-34
Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Ayub "saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
(Ayub 1:1). Ini menunjukkan bahwa Ayub adalah orang yang hidupnya
benar dan tidak bercela di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya ketika
kesengsaraan dan penderitaan menimpa hidupnya ia merasa berhak untuk
bertanya kepada Tuhan: apakah ini tidak "salah alamat"? Bukankah
seharusnya orang fasik atau orang berdosa yang layak menerima segala
penderitaan dan malapetaka?
Seringkali kita juga marah kepada Tuhan dan menyalahkan Dia ketika
melihat orang-orang di luar Tuhan hidupnya "aman-aman" saja. Pemazmur
menasihati, "Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan
iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut
seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau." (Mazmur
37:1-2). Sebagai orang percaya kita harus belajar memahami kehendak
Tuhan karena Dia memiliki sudut pandang yang berbeda. Tuhan tidak
pernah salah dalam setiap tindakanNya. Segala penderitaan yang menimpa
Ayub adalah ulah dari si Iblis yang hendak menjatuhkan iman Ayub. Namun
meski mengalami penderitaan yang luar biasa Ayub tetap mampu bertahan.
Bahkan dia masih bisa berkata, "'Apakah kita mau menerima yang baik
dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?' Dalam kesemuanya
itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya." (Ayub 2:10b).
Kehilangan segala-galanya tidak membuat Ayub menjadi lemah dan putus
asa. Bahkan teman-teman terdekatnya kelihatannya menasihati dia,
padahal dalam nasihatnya itu terkandung tuduhan dan kecaman kepada
Ayub. Mereka menganggap bahwa Ayub telah melakukan suatu pelanggaran
yang berakibat pada penderitaan yang harus ditanggungnya.
Selama hidup di dunia ini kita tak luput dari masalah atau
penderitaan. Namun Tuhan berjanji untuk memberi kekuatan kepada kita
dan memberikan Penolong yaitu Roh Kudus. Karena itu dalam keadaan yang
berat biarlah kita tetap kuat dan bertahan karena selalu ada maksud dan
rencana Tuhan di balik penderitaan yang kita alami.
Itulah sebabnya di tengah penderitaan yang dialami, Ayub menyadari:
"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan
timbul seperti emas." (Ayub 23:10).
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...