Keluaran 14:15-31
"Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari
tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar
di pantai laut." Keluaran 14:30
Bangsa Israel sedang menghadapi persoalan yang sangat pelik karena
mereka berhadapan dengan Laut Teberau dan di belakang mereka ada pasukan
Firaun yang datang mengejar. Mereka tidak hanya menghadapi persoalan
di depan yang keadaannya belum pasti, tetapi juga menghadapi persoalan
di belakang yaitu masa lalu mereka saat diperbudak di Mesir. Kita tahu
bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, umat kesayangan Tuhan
sendiri. Meski demikian mereka juga mengalami persoalan. Jadi,
persoalan adalah realita dan janganlah heran bila setiap kita juga
diperhadapkan dengan persoalan, karena hidup ini tak ubahnya seperti
sekolah di mana ada ujian demi ujian, dan Tuhan mengajarkan kita untuk
tidak lari dari masalah, melainkan harus kita hadapi.
Bagaimana reaksi bangsa Israel ketika menghadapi persoalan yang berat ini? 1. Mereka menjadi takut. Tertulis: "Ketika
Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir
bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan
mereka berseru-seru kepada Tuhan," (Keluaran 14:10). Takut adalah
reaksi yang normal, tapi seharusnya ketakutan itu memotivasi kita untuk
mencari Tuhan dan berseru-seru kepadaNya, karena "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."
(2 Timotius 1:7). Seberat apa pun persoalan yang kita alami, di dalam
Tuhan pasti ada jalan keluarnya. Jangan biarkan ketakutan itu
membelenggu hidup kita! 2. Mereka saling menyalahkan. Keluh mereka kepada Musa, "Apakah
karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati
di padang gurun ini? Apakah yang Kauperbuat ini terhadap kami dengan
membawa kami keluar dari Mesir?" (Keluaran 14:11). Bangsa Israel
memiliki rencana untuk berbalik ke Mesir dengan mengatakan lebih baik
menjadi budak saja daripada mati sia-sia di padang gurun.
Ketika permasalahan datang seringkali kita langsung mencari kambing
hitam atau menyalahkan orang lain. Tidak sedikit pula yang kecewa dan
berkata, "Percuma melayani Tuhan, toh masalah tidak henti-hentinya menerpa."
Berhentilah bersungut-sungut! Tetaplah yakin bahwa Tuhan selalu memberikan jalan keluar dan pertolonganNya tepat pada waktuNya!
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...