Matius 23:1-12
"...barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Matius 23:12
Setiap manusia boleh saja memiliki ambisi, dan memang harus memiliki
ambisi dalam hidupnya. Memiliki ambisi akan menjadi suatu dorongan atau
memacu seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil yang lebih
baik. Jika seseorang tidak memiliki ambisi ia tidak memiliki gairah
dalam mengisi kehidupannya.
Pada dasarnya memiliki ambisi itu bagus selama masih bisa
dikendalikan dengan baik. Jika tidak, ambisi tersebut akan menghasilkan
sikap ambisius. Ambisi yang positif mendorong seseorang untuk
menghasilkan karya yang lebih baik dan meraih prestasi lebih baik dari
sebelumnya. Sebaliknya, ambisi yang negatif adalah ambisi yang tidak
sebanding dengan potensi yang dimilikinya sehingga seseorang akan
menempuh segala cara untuk mewujudkan ambisinya itu. Di balik ambisi
yang negatif, seseorang tak mau kalah dengan orang lain, ingin
memperoleh popularitas, ingin memperoleh pujian dari dunia, ingin
memperoleh kedudukan yang tinggi dengan kekuatan sendiri dan
sebagainya. Kalau ambisi sudah melampaui kehendak Tuhan dan sudah
keluar dari jalur firman Tuhan, ambisi ini tidak benar dan akan
mendatangkan kehancuran. Tuhan mengatakan, "Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri?" (Yeremia 45:5a).
Tuhan tidak senang terhadap orang-orang yang memiliki ambisi untuk
mencari hal-hal yang besar bagi dirinya sendiri hal ini akan
mendatangkan dosa, karena orang yang mencari hal-hal bagi dirinya
senidiri tentu tak mau disaingi oleh orang lain sehingga timbullah iri
hati, kebencian dan fitnah. Pula tidak menutup kemungkina bahwa dia
ingin menjatuhkan lawannya dengan berbagai usaha yang konkrit maupun
secara tidak langsung. Maka kita harus dapat membedakan antara ambisi
dan kehendak Tuhan. Kehendak dan rencana Tuhan dalam setiap hidup orang
percaya akan terjadi tanpa suatu ambisi. Kalau Tuhan merencanakan tak
seorang pun dapat menggagalkannya. Namun jika Tuhan meredahkan kita,
siapa pula sanggup menghalagi Dia? Begitu juga jika Tuhan yang
mengangkat kita, siapa gerangan yang mampu menahan kehendakNya atas
kita?
Kedudukan tinggi, popularitas atau keimpahan tak peru dikejar dengan
ambisi! Asal kita hidup seturut kehendak Tuhan, berkatNya tersedia
untuk kita!
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...