Ayat bacaan: Filipi 4:6
==================
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur."
Pernahkah anda bertemu dengan orang yang hanya berkeluh kesah, hanya
melihat sisi negatif dari segalanya tanpa pernah melihat satupun yang
baik dari hidupnya? Saya sering bertemu dengan orang seperti ini, yang
hanya mengisi perkataannya dengan segala yang buruk. "Yah beginilah
saya, sudah nasib harus terus menderita." Ada juga seorang teman yang
imannya seperti roller coaster. Di saat tertentu ia bersukacita, tapi
dalam sekejap ia bisa melontarkan kata-kata yang sangat tidak pantas
diucapkan oleh orang percaya. "Boleh nggak saya minta mati saja?" Itu
katanya tadi malam yang membuat saya terkejut. Padahal satu masalah yang
ia alami sama sekali tidak sebanding dengan segala pertolongan Tuhan
yang telah ia alami, bahkan masih ia alami hingga hari ini. Sangat mudah bagi kita untuk meratapi nasib, tapi betapa sulitnya untuk mengucap syukur.
Berdoa mengeluarkan isi hati di hadapan Tuhan itu baik. Kita memang
harus jujur mencurahkan perasaan kita kepada Tuhan, dan memohon Tuhan
meneguhkan dan melepaskan kita dari berbagai jerat masalah. Tapi
seandainya anda ada di pihak Tuhan, senangkah anda jika mendengar orang
yang hanya datang mengeluh tanpa pernah berterimakasih atau bersyukur,
meski anda telah begitu banyak menolong mereka? Seperti itulah perasaan
Tuhan apabila kita hanya datang menghadapNya dengan membawa rasa
mengasihani diri, ratapan, keputusasaan, ketidakpuasan, ketidaksabaran
atau bahkan kemarahan. Bayangkan betapa kecewanya Tuhan jika ini
dilakukan oleh sebagian besar anak-anakNya sementara Dia tidak pernah
berhenti mencurahkan kasihNya kepada kita. Di jaman Yesus hadir di muka
bumi hal ini pun terjadi. Lihatlah kisah 10 orang kusta yang disembuhkan
Yesus dalam Lukas 17:11-19. Mereka berteriak kepada Yesus: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (ay
12). Yesus pun menyembuhkan mereka. Lalu apa yang terjadi? Datang
kepada Yesus mengucap syukur, berterimakasih atas mukjizat kesembuhan
yang mereka terima? Ternyata tidak. Hanya satu orang, itupun orang
Samaria, yang datang kembali mengucap syukur kepada Yesus. (ay 16).
Menyedihkan. "Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi
semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak
adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari
pada orang asing ini?" (ay 17-18). Betapa kecewanya Tuhan
menghadapi perilaku semacam ini. Datang ketika butuh, lalu meninggalkan
ketika hidup aman dan nyaman. Ini gambaran banyak orang di jaman
sekarang, bahkan di kalangan anak-anak Tuhan sekalipun.
Kurang apa Paulus mendapat tekanan? Pergumulan, penderitaan, ancaman,
dan tekanan lainnya terus menerpa Paulus. Begitu menderita, jauh dari
apa yang kita alami sekarang ini. Tapi lihatlah apa yang diajarkan
Paulus. Ia tidak membiarkan hidupnya terus dipenuhi keluh kesah, Paulus
mengajarkan sebuah prinsip doa yang disertai ucapan syukur. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."(Filipi 4:6). Dalam banyak kesempatan Paulus tetap mengingatkan akan hal ini. "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur." (Kolose 4:2) atau seperti ini: "Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1
Tesalonika 5:17-18). Dan ada banyak lagi ucapan-ucapan Paulus yang
mengajarkan pola hidup berdoa yang dipenuhi ucapan syukur. Tuhan akan
lebih berkenan jika kita datang kepadaNya membawa permohonan kita dengan disertai hati yang sabar dan diisi dengan keyakinan penuh serta ucapan syukur.
Mari kita periksa diri kita hari ini. Apa yang mendominasi isi doa
kita? Sudahkah kita benar-benar bersyukur atas perlindungan dan
penyertaan Tuhan? Apakah porsi permohonan kita masih jauh lebih banyak
dibanding ucapan syukur? Meminta Tuhan memberkati hidup, keluarga,
pekerjaan atau pelayanan kita berikut daftar-daftar permintaan yang
lebih rinci memang tidak salah. Tapi adalah salah jika kita hanya tahu
meminta tanpa berterimakasih dan bersyukur. Tidak saja sekedar mengucap
syukur, tapi berikan pula mazmur, puji-pujian kepada Tuhan.
Perhatikanlah ayat berikut:"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan
segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat
mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan
mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada
Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan
perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan
Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose
3:16-17). Meskipun saat ini kita masih berhadapan dengan kejadian yang
seolah merugikan, ingatlah bahwa Tuhan itu selalu baik dan tidak pernah
berubah. Berkali-kali Dia sudah membuktikan mukjizatNya, dan jika dulu
Dia bisa, sekarang pun sama. Tuhan tetap sanggup mengubah masalah
seberat apapun menjadi kebahagiaan. Doa dengan ucapan syukur merupakan
doa yang dinaikkan dengan iman, yang percaya bahwa Tuhan sanggup
mengubahkan keadaan apapun. Karenanya, berhentilah mengisi setiap doa
dengan keluh kesah dan permintaan tanpa henti. Gantilah dengan ucapan
syukur, dan Tuhan akan menjawab doa-doa anda.
Sertailah setiap doa dengan ucapan syukur
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...