2 Tawarikh 33:1-20
"Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya." 2 Tawarikh 33:6b
Penyesalan tidak pernah datang di depan tetapi muncul di belakang atau
di kemudian hari. Maka alangkah bijaknya bila sebelum melakukan segala
sesuatu kita pikirkan masak-masak sebab dan akibatnya supaya tidak
menyesal.
Hal ini dialami oleh Manasye. Sebagai raja ia merasa dirinya
mampu, kuat, dan punya kuasa dan harta yang melimpah. Itulah sebabnya
ia tidak lagi menghiraukan firman Tuhan. Ia hidup dalam ketidaktaatan!
Menasye melakukan kejahatan yang luar biasa padahal ia tahu firman dan
itu sangat menyakiti hati Tuhan. Bahkan ia lebih memilih mendengarkan
nasihat dari penasihatnya yang jahat dan menuruti rakyatnya daripada
mendengarkan nasihat dari nabi Tuhan. Dan lebih keji lagi, Manasye
mendirikan bukit-bukit pengorbanan kepada dewa-dewa. Tidak hanya itu,
ia juga rela mengorbankan anak-anaknya sendiri sebagai persembahan
kepada Baal. Sungguh hati Manasye sudah benar-benar sesat! Namun saat
ditegur dan diingatkan Tuhan ia tidak bergeming seperti tertulis: "Kemudian
berfirmanlah Tuhan kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak
menghiraukannya. Oleh sebab itu Tuhan mendatangkan kepada mereka
panglima-panglima
tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya
dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel." (2 Tawarikh 33:10-11). Manasye benar-benar dipermalukan!
Meski demikian Tuhan panjang sabar dan penuh kasih. Tuhan tetap
mengasihi umatNya. Maka supaya tidak terlalu jauh tersesat dengan
terpaksa Tuhan akhirnya menghukum Manasye. Tujuannya bukan untuk
menghancurkan tetapi supaya bangsa ini bertobat. Maka dalam keadaan
terjepit inilah Manasye baru menyadari kesalahannya. Ia datang kepada
Tuhan dan minta pengampunan. Mendengar kesungguhan hati Manasye
akhirnya hati Tuhan pun luluh. Tuhan pun melepaskan dia dari tangan
raja Asyur. Lalu Manasye mulai hidup dalam pertobatan dengan
menghancurkan dewa-dewa baal; patung-patung dan bukit-bukit pengorbanan
pun dimusnahkannya. Akhirnya Manasye mengalami pemulihan. Jika saat
ini kita sudah jauh dari Tuhan, segeralah bertobat.
Jangan tunggu sampai kesulitan, penderitaan atau penghukuman Tuhan menimpa kita barulah kita menyesal dan mau bertobat!
Amsal 10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Firman Tuhan ini selalu mengingatkan saya untuk bijak dalam berbicara. Beberapa kali saya menyesal telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada saat-saat tertentu. Beda kepentingan, beda status sosial, beda keyakinan, beda pendidikan dan beda pola pikir dapat menimbulkan salah paham.
5 Top Up
-
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009 Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36 Tuju...
-
Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerj...
-
Baca: Kisah Para Rasul 14:1-20 "Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan s...
-
Hosea 14:2-10 "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu." Hosea...
-
Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagai...