Bacaan: Ayub 7:1-21
"Bukankah manusia harus bergumul dibumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?"
Orang Kristen juga menghadapi pergumulan demi pergumulan di dalam hidupnya. Tuhan mengijinkan pergumulan itu dialami orang-orang percaya untuk suatu maksud. Apakah iman mereka tahan uji atau tidak. Tetapi ujian yang dialami orang percaya selalu mengandung arti. Jika lewat pergumulan itu kita
mendapat manfaat, jalan keluar dan maksud baik dari Tuhan, maka pergumulan itu harus kita hadapi dengan tegar dan penuh penyerahan kepada Tuhan.
Biasanya mereka yang sudah mengalami kemenangan, ada sukacita besar memenuhi kehidupan mereka. Seorang dapat dipulihkan oleh anugerahNya, terjadi pemulihan baru, meskipun itu sakit tetapi dibalik itu ada kemenangan.
Petrus tidak taat kepada imannya, ia menyangkal Tuhan, karena imannya berlebih-lebihan. Tuhan mengerti bahwa Petrus tersandung, Petrus sebenarnya mempunyai iman yang menggebu-gebu.
Tuhan mengerti bahwa Petrus sudah merasa bersalah. Pada waktu itu terjadi pemulihan, Tuhan Yesus menghargai iman Petrus dalam percakapannya. "Adakah engkau mengasihiKu? " Jawab Petrus: "Engkau tahu Tuhan bahwa aku mengasihiMu. " (Yohanes 21:17).
Bagaimana dengan saudara, adakah saudara juga mengalami yang sama dengan Petrus. Saat iman saudara merosot. Tuhan menghargai iman saudara, tetapi sadarlah dan menyesallah atas segala kelemahan yang saudara miliki. KuasaNya sanggup memulihkan keadaan setelah kita mengalami kemerosotan iman, kuasaNya sanggup memulihkan dan membangkitkan kembali iman anda. Yang menjadi pertanyaan, adakah penyesalan dalam hidup saudara. Jika seseorang menyesal akan kekurangannya, itulah jawaban yang pasti.
Tuhan sangat mengasihi saudara. Ia siap menolong semua masalah dan pergumulan hidup yang saudara alami. Ia tidak akan membiarkan saudara jatuh tergeletak. Ia selalu siap menolong kita, Ia yang siap membebat luka hati kita dan memulihkan hidup kita.
Janganlah saudara terjebak dalam pergumulan hidup, kemudian tidak mengutamakan persekutuan pribadi dengan Tuhan. Justru sebaliknya, dengan berbagai masalah yang kita hadapi, seharusnya membuat kita semakin mendekatkan diri kepadaNya.
Tuhan memberkati.
"Bukankah manusia harus bergumul dibumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?"
Orang Kristen juga menghadapi pergumulan demi pergumulan di dalam hidupnya. Tuhan mengijinkan pergumulan itu dialami orang-orang percaya untuk suatu maksud. Apakah iman mereka tahan uji atau tidak. Tetapi ujian yang dialami orang percaya selalu mengandung arti. Jika lewat pergumulan itu kita
mendapat manfaat, jalan keluar dan maksud baik dari Tuhan, maka pergumulan itu harus kita hadapi dengan tegar dan penuh penyerahan kepada Tuhan.
Biasanya mereka yang sudah mengalami kemenangan, ada sukacita besar memenuhi kehidupan mereka. Seorang dapat dipulihkan oleh anugerahNya, terjadi pemulihan baru, meskipun itu sakit tetapi dibalik itu ada kemenangan.
Petrus tidak taat kepada imannya, ia menyangkal Tuhan, karena imannya berlebih-lebihan. Tuhan mengerti bahwa Petrus tersandung, Petrus sebenarnya mempunyai iman yang menggebu-gebu.
Tuhan mengerti bahwa Petrus sudah merasa bersalah. Pada waktu itu terjadi pemulihan, Tuhan Yesus menghargai iman Petrus dalam percakapannya. "Adakah engkau mengasihiKu? " Jawab Petrus: "Engkau tahu Tuhan bahwa aku mengasihiMu. " (Yohanes 21:17).
Bagaimana dengan saudara, adakah saudara juga mengalami yang sama dengan Petrus. Saat iman saudara merosot. Tuhan menghargai iman saudara, tetapi sadarlah dan menyesallah atas segala kelemahan yang saudara miliki. KuasaNya sanggup memulihkan keadaan setelah kita mengalami kemerosotan iman, kuasaNya sanggup memulihkan dan membangkitkan kembali iman anda. Yang menjadi pertanyaan, adakah penyesalan dalam hidup saudara. Jika seseorang menyesal akan kekurangannya, itulah jawaban yang pasti.
Tuhan sangat mengasihi saudara. Ia siap menolong semua masalah dan pergumulan hidup yang saudara alami. Ia tidak akan membiarkan saudara jatuh tergeletak. Ia selalu siap menolong kita, Ia yang siap membebat luka hati kita dan memulihkan hidup kita.
Janganlah saudara terjebak dalam pergumulan hidup, kemudian tidak mengutamakan persekutuan pribadi dengan Tuhan. Justru sebaliknya, dengan berbagai masalah yang kita hadapi, seharusnya membuat kita semakin mendekatkan diri kepadaNya.
Tuhan memberkati.