Dapatkah Anda menceritakan kenyataan
terpahit atau yang paling tidak mengenakan yang pernah terjadi dalam
hidup Anda? Setiap kenyataan memang harus kita terima walaupun itu
kenyataan yang pahit sekalipun. Kenyataan yang pahit terjadi mungkin
sebagai akibat tindakan salah
yang pernah kita lakukan sebelumnya. Contohnya : mendapat nilai jelek akibat tidak belajar, mengidap penyakit akibat tidak mengampuni, mengalami kecelakaan akibat melanggar lalu lintas, kehidupan yang tidak berkembang akibat terus-menerus jatuh dalam dosa, dan lain-lain.
Namun tidak sedikit akan ada kenyataan-kenyataan pahit malah terjadi dalam hidup kita karena memang kita harus mengalaminya. Yang menjadi masalah apakah kita masih mau menerima kenyataan itu atau malah lebih memilih lari dari kenyataan itu? Misalnya : tekanan yang berat dalam pekerjaan, tugas kuliah yang bertubi-tubi, kehilangan seseorang yang kita sayangi, kesulitan keuangan, dikecewakan oleh orang lain, dan lain-lain. Apakah yang akan kita lakukan jika kita mengalami kenyataan yang pahit? bersungut-sungut, lari, kemudian menyalahkan keadaan, orang lain, bahkan Tuhan? Atau memilih untuk tetap mengucap syukur dan tetap kuat untuk menerima dan melalui setiap kenyataan itu?
Mengapa kenyataan pahit sesekali harus terjadi dalam hidup kita? Banyak orang karena tidak mengerti malah lebih memilih lari dan menyerah. Padahal mereka akan mengerti mengapa semua itu terjadi setelah mereka menerima dan menjalani setiap kenyataan itu dahulu. Sebab pemahaman terhadap kenyataan tersebut akan datang ketika kita belajar untuk taat menjalaninya terlebih dahulu. Nah sebenarnya mengapa kenyataan pahit itu harus terjadi dalam hidup kita?
yang pernah kita lakukan sebelumnya. Contohnya : mendapat nilai jelek akibat tidak belajar, mengidap penyakit akibat tidak mengampuni, mengalami kecelakaan akibat melanggar lalu lintas, kehidupan yang tidak berkembang akibat terus-menerus jatuh dalam dosa, dan lain-lain.
Namun tidak sedikit akan ada kenyataan-kenyataan pahit malah terjadi dalam hidup kita karena memang kita harus mengalaminya. Yang menjadi masalah apakah kita masih mau menerima kenyataan itu atau malah lebih memilih lari dari kenyataan itu? Misalnya : tekanan yang berat dalam pekerjaan, tugas kuliah yang bertubi-tubi, kehilangan seseorang yang kita sayangi, kesulitan keuangan, dikecewakan oleh orang lain, dan lain-lain. Apakah yang akan kita lakukan jika kita mengalami kenyataan yang pahit? bersungut-sungut, lari, kemudian menyalahkan keadaan, orang lain, bahkan Tuhan? Atau memilih untuk tetap mengucap syukur dan tetap kuat untuk menerima dan melalui setiap kenyataan itu?
Mengapa kenyataan pahit sesekali harus terjadi dalam hidup kita? Banyak orang karena tidak mengerti malah lebih memilih lari dan menyerah. Padahal mereka akan mengerti mengapa semua itu terjadi setelah mereka menerima dan menjalani setiap kenyataan itu dahulu. Sebab pemahaman terhadap kenyataan tersebut akan datang ketika kita belajar untuk taat menjalaninya terlebih dahulu. Nah sebenarnya mengapa kenyataan pahit itu harus terjadi dalam hidup kita?
-
Supaya kita belajar berharap kepada Tuhan dan belajar lebih dekat dengan-Nya, sehingga kuasa Kristus turun menaungi kita
2 Kor 12:9-10 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Harusnya masalah/kenyataan pahit membuat kita semakin berharap dan dekat dengan Tuhan sebab hanya Tuhanlah sumber kekuatan untuk kita bisa melalui setiap kenyataan tersebut.
-
Untuk membentuk dan melatih karakter kita
Karakter akan terbentuk ketika adanya tekanan. Setiap kenyataan pahit yang kita alami akan berbuahkan karakter dalam hidup kita. Sikap hati yang benar dalam melalui setiap kenyataan tersebut akan berbuahkan karakter yang benar juga dalam hidup kita. Mungkin melalui setiap kenyataan tersebut kita belajar kerendahan hati, kesabaran, kerajinan, skill/kemampuan, dan lain-lain.
Yak 1:2-4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
-
Bagian dari step/tahapan dari Tuhan untuk mempersiapkan kita sebelum menerima berkat/tanggung jawab yang lebih besar
Seorang murid sebelum naik ke kelas yang lebih tinggi, dia harus lulus ujian dahulu. Sama halnya dalam kehidupan kita, untuk mencapai level yang lebih tinggi dalam hidup kita biasanya akan ada ujian yang harus kita lalui. Dan tidak sedikit ujian tersebut berupa kenyataan-kenyataan pahit yang harus kita lalui.
2 kor 4:16-17 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
-
Supaya kita beranjak untuk fokus membahagiakan orang lain, dan bukan fokus untuk kebahagiaan diri sendiri lagi
Ketika Anda mengalami kenyataan yang pahit, cobalah untuk fokus untuk menjawab kebutuhan orang lain. Anda akan melihat dan merasakan bagaimana Anda bisa melalui setiap kenyataan tersebut dengan penuh semangat dan kekuatan baru.
Fil 2:3-4 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Bacalah ilustrasi : Kebahagiaan di Balik Badai
-
Supaya kita bisa menyalurkan penghiburan yang diterima dari Tuhan untuk orang lain yang mengalami hal yang sama
2 Kor 1:3-6 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.