“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." (Keluaran 19:5-6)
Banyak orang berpikir tentang Hukum Musa sebagai perintah yang represif. Tapi bagian Kitab Keluaran ini memberitahu kita bahwa Allah selalu menginginkan umat-Nya untuk dirinya sendiri. Ini di dalam artian bahwa, setiap hubungan membutuhkan aturan. Hubungan berkembang datri kencan kepada pernikahan adalah ketika kedua belah pihak menjadi yakin bahwa mereka dapat saling memberi diri mereka, satu sama lain, karena kecocokan pandangan mereka tentang kehidupan. Yesus datang untuk membawa pandangan Allah tentang hidup kepada kita dan kemudian Dia mengutus Roh Kudus untuk mengubah hati kita untuk mengasihi pandangan tersebut. Ketika hati menjadi lunak terhadap Allah, kita berkeinginan untuk menjadi umat-Nya, harta kesayangan-Nya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda melihat hukum-hukum Allah sebagai sesuatu yang represif atau sesuatu yang indah? Jawabannya merupakan indikasi dari kondisi hati kita.
(Komentar hari ini: Dave Whitehead, Senior Pastor, GraceNYC.org)
17 Mei jam
DAILY BREAD
